Jumat, 30 September 2011

10 teknik menghadapi ujian

10 teknik menghadapi ujian
Ketika baca-baca buku yang judulnya “AKU BERHASIL DALAM STUDI” nemuin deh ini tulisan yang lumayan beranfaat untuk dimuat moga aja bisa bermanfaat buat kita, langsung aja ya….!
siap ujian.............................
Ketika kita menghadapi ujian banyak startegi yang digunakan oleh teman-teman kadang bukannya membantu namun malah memperburuk keadaan, inilah kami akan paparkan beberapa teknik menghadapi ujian:
  1. Pada malam menjelang ujian pergilah tidur seperti biasanya, kebiasaan melembur sampai malam sebelum ujian memang membantu dalam menjawab soal, hal ini seringkali benar namun , namun jawaban yang diberikan sebagai hasil dari lembur biasanya acak-acakan atau tidak “to the point”, lebih baik kita maju mengadapi ujian dengan otak segar dari pada memperoleh beberapa pengetahuan tambahan dengan tidur semalaman.
  2. Setelah soal dibagikan, bacalah seluruhnya secara teliti, perhatikan segala petunjuk atau keterangan yang diebrikan mengenai nomor atau pemilihan soal serta alternatif dll.
Pandangan pertama atas soal-soal itu mungkin membingunkan, juga bagi mereka yang sudah bersiap-siap dengan baik. Beberapa pertanyaan yang menurut perkiraan pasti sakan ditanyakan ternyata tidak muncul. Sedangkan beberapa soal yang muncul sungguh sanagat sulit, maka kita harus mempertimbangkan soal-soal ujian secara keseluruhan sebelum membuat rencana soal-soal itu.
  1. Langkah berikutnya adalah membuat rencana pembagian waktu!. Perhatikan apakah semua pertanyaan sama beratnya dan tentukan setiap pertanyaan kira-kira akan menghabiskan berapa lama.
  2. Kalau ada pilihan pilih dan tandai soal-soal yang anda pasti dapat dikerjakan, kedengarannya hal ini merupakan nasehat yang tidak perlu. Tetapi terkadnag ada orang yang memilih pertanyaan tertentu justru karena kelihatnnya sukar atau karena kelihatannya lebih penting. Disangka bapak penguji akan terkesan dengan usahanya mengerjakan soal yang sulit, anggapan begini hampir selalu meleset. Lebih baik mengerjakan soal yang mudah, kemungkinan keliru yang tipis dari pada memilih soal yang sulit hanya supaya ingin dikagumi.
  3. Sebelum mengerjakan soal tertentu bacalah dengan teliti! Periksa apakah tafsiran kita sudah benar. Perhatikan kata-kata kunci” dari setiap pertanyaan seperti “terangkan”, Bandingkan, ceritaan secara singkat, karena jika kita salah dalam mengartkan maka jawaban kitapun akan salah.
  4. Dalam ujian yang berbentuk karangan, buatlah ringkasan dari pokok-pokok yang ingin kita masukan. Kalau kita langsung mulai menulis gagasan pertama yang masuk dipikiran kita, dan diteruskan dengan gagasan lain yang menyusul, maka jawaban kita akan jadi acak-acakan. Tanpa menumbuhkan garis besar, kita akan mudah menyimpang dari tema pokok dan akan lupa menempatkan hal-hal penting dalam urutan yang seharusnya. Peneliti ujian biasanya lebih menyukai jawaban yang jelas dan teratur dari pada jawaban panjang lebar yang kurang jelas ujung pangkalnya.
  5. Hindari memberikan jawaban yang terlampau panjang pada pertanyaan yang kita anggap mudah. Memang ada kaitannya antara panjangnya jawaban dengan nilai yang diberikan. Tetapi hal ini jangan membuat kita menjadi begitu asyik sehingga menulis panjang kelewat batas. Ingat selalu kata kunci pertanyaan “jangan menulis hal-hal yang ditanyakan atau hal-hal yang tidak ada hubungannya”. Dari bahan jawaban yang telah diketahui pilihlah apa yang diminta. Kadang-kadang dalam separuh jawaban yang kita tulis meskipun panjang adalah hal yang tidak perlu.
  6. Kalau orang menjawab pertanyaan tertentu terlalu lama, untuk pertanyaan lain tidak akan cukup waktu. Jagalah supaya jawaban kita jangan kurang dari jumlah yang diminta. Kalau saudara tidak mempunyai cukupp waktu untuk menjawab semua pertanyaan, biarkan suatu soal idak selesai, lalu berpindah kepertanyaan berikutnya. Hal ini lebih baik dari pada menyerahkan jawaban yang jumlahnya kurang dari yang diminta. Bila dengan hal inipun tidak selesai, jawablah pertanyaan sekurang-kurangnya dalam bentuk singkatan.
Alasan anjuran ini ialah demikian: biasanya dua jawaban yang setengah selesai lebih baik dari pada satu jawaban yang selesai betapapun baiknya. Nilai keseluruhan hampir selalu didasarkan atas jumlah nilai bagi masing-masing soal, sehingga suatu soal yang nilainya sangat baik tidak akan dapat menutup soal lain yang tak dikerjakan sama sekali.
  1. Usahakan agar tulisan mudah dibaca dari awal sampai akhir. Kita sendirilah yang akan rugi kalau peneliti jawaban menjumpai kesulitan membaca tulisan kita.
  2. Akhirnya: luangkan waktu untuk membaca kembali jawaban kita sebelum diserahkan. Hal ini sering dilalaikan ada yang mungkin tidak puas dengan hasil kerjanya, lalu ingin secepat mungkin lari dari ruang ujian. Tetapi ingatlah, setiap orang membuat kesalahan. Sebuah kata “tidak” yang lupa dicantumkan, dapat mengubah jawaban yang bertolak belakang. Kesalahan-kesalahan kecil tetapi penting semacam initentu dapat dibetulkan kalau saudara meluangkan waktu sedikit saja untuk membaca kembali.
Perhatikan pula tanda baca dan ejaan. Kesalahan dalam hal-hal yang sepele ini sering menimbulkan kesan yang kurang baik pada pihak peneliti.
Dala ilmu pasti terutama membaca kembali menjadi sangat perlu. Orang selalu dapat salah dalam menjumlah, mengalikan, menulis angka dan sebagainya.

1 komentar: