Romansa
Romansa adalah suasana hati atau kondisi pikiran yang erat kaitannya dengan beberapa hal lain, termasuk cinta, persahabatan, minat seksual, kepuasan, keyakinan-diri, dan seterusnya.
Romansa lazimnya dialami dalam konteks hubungan pria dan wanita. Sekalipun itu dialami dalam cara-cara lain, seperti fantasi, harapan, atau kemungkinan. Ia bisa juga dialami secara tidak langsung, seperti ketika menonton sebuah film romantic atau pasangan nyata dalam situasi romantic. Ia bahkan dialami dengan teman atau relasi sejenis.
Lebih spesifik lagi, romansa dikatkan dengan kemesraan dan keintiman seksualitas yang menyertainya. Namun, pada dasarnya ia tidaklah sangat bersifat seksualitas. Kenyataan, romansa kerap punya rasa tak bersalah terhadapnya, dikaitkan dengan cinta “remaja” cinta pertama, pacaran awal, dan sejenisnya.
Romansa sering melibatkan symbol-simbol, tradisi, dan streotipe kemesraan, seperti bunga, hadiah, genggaman tangan, lampu lilin makan malam, music “romantis” dan seterusnya. Kendati demikian, aktivitas ini tidak esensial, tetapi tampaknya berasal dari cara alami dalam mengungkapkan perasaan romantic. Sekali waktu, semua itu mungkin bersifat sejati. Siimbol-simbol ini, dan yang lain-lain, kini sering digunakan untuk “menyusun panggung” romansa.
Kondisi pikiran romantis tampaknya muncul lebih mendadak, yakni tiba-tiba menyadari tengah berada dalam momen romantis. Sering pula disertai kejutan-kejutan. Disinilah banyak symbol yang memainkan peran: romansa sering disertai kejutan-kejutan. Romansa sering disertai kejutan-kejutan oleh symbol-simbol rasa saying seseorang, apakah itu dalam bentuk hadiah, uluran tangan, lirikan apresiatif, atau apa yang anda punya.
Terkait dengan kejutan adalah perasaana gerakan yang hebat, perasaan ringan, terpana, atau bertekuk lutut! Di sisi lain, beberapa orang justru terfokus pada perasaan mantap dan solidaritas, yang mencerminkan ketegasan komitmen atau solidaritas hubungan, terutama pada saat tertimpa kemalangan. Perasaan ringan itu sendiri dan kemantapan hati terhalang terhadap orang lain sama sekali tidak bertentangan.
Aspek-aspek kondisi mental romantic yang lain adalah
- Merasa ringan, melayang, mabuk kepayang, bersemangat, senang ], memikat, penuh canda dan tawa.
- Senang, manja, riang, nyaman, dekat.
- Beresiko. Bahaya, dan nakal.
Esensi romansa tampaknya adalah pertemuan mendadak atau direncanakan tentang pentingnya anda bagi orang lain, yang sejalan dengan kesadaran akan nilai mereka bagi anda. Ini adalah sebuah penegasan bahwa seseorang bisa dicintai atau layak mendapatkan kasih sayang, apakah di mata seseorang pria atau wanita muda yang diinginkan atau dalam konteks pernikahan panjang yang menyenangkan. Penegasan ini muncul bersama dengan banyaknya sifat-sifat yang diakitkan dengan jenis “transendensi ego” atau “perluasan ego” yang lain, semisal cinta itu sendiri. Dengan menghilangkan diri anda dalam kasih saying kepada orang lain. Anda akan menjadi lebih kuat sebagai individu.
Ingin tahu selengkapnya lihat buku GENERAL PSYCHOLOGY: psikologi Kepribadian, persepsi, kognisi, emosi, & prilaku karya C. GEORGE BOEREE PENERJEMAH: HELMI J. FAUZI penerbit prismasophie cet 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar