Senin, 25 Juli 2011

Gangguan kepribadian obsesif komplusif

Gangguan kepribadian obsesif komplusif
Sebuah pola mendalam yang sibuk dengan kerapian, perfectsionisme, serta control mental dan interpersonal, seraya mengabaikan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, yang dimulai sejak masa deasa awal dan muncul dalam berbagai konteks, sebagaimana ditunjukkan dalam berbagai gejala berikut:

  1. sibuk dengan detai, aturan, ururtan, tatanan, organisasi, atau skedul sampai pada tingkat dimana poin utama aktivitas hilang;
  2. meunjukkan perfeksionosme yang berdampak buruk pada penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dikarenakan standarnya sendiri yang terlalu kaku);
  3. mencurahkan tenaga secara berlebihan pada pekerjaan produktivitas kecuali aktivitas waktu luang dan persahabatan (yang tidak masuk hitungan berdasarkan kebutuhan ekonomi yang nyata);
  4. terlalu berhati-hati teliti, dan tidak fleksibel mengenai persoalan-pesoalan moralitas, etis atau nilai-nilai (yang tidak masuk hitungan berdasarkan indentifikasi cultural religius);
  5. menolak untuk mendelegasikan tugas atau bekerja bersama orang lain kecuali jika mereka tunduk pada caranya atau melakukan hal-hal secara tepat;
  6. mengadopsi gaya pembelajaan uang yang pelit
Ingin tahu lebih lengkapnya lihat buku PSIKOLOGI ABNORMAL DAN ABNORMALITAS SEKSUAL karya DR. Kartini Kartono penerbit mandar maju,  halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar