Kamis, 07 Juli 2011

Multiple personality


Multiple personality (splited personality, pribadi majemuk, jamak/rangkap, pluralisasi, ambivalensi)
Adalah dissasosiasi dan kepecahan/ keterbelahan komplit dari kepribadian terhadap lingkungannnya, disebabkan oleh adanya satu kompleks kejiwaan tertentu berupa kebiasaan-kebiasaan, emosi-emosi kompleks kejiwaan tertentu berupa kebiasaan-kebiasaan, emosi-emosi, ide-ide, kenangan-kenangan, harapan-harapan, kehendak-kehendak, pikrian-pikiran tertentu dan lain-lain yang terintegrasi, berbentuk satu kepribadian komplit; sedangkan kompleks-kompleks kepribadian lainnya, berupa kebiasaan, emosi, pikrian, kenangan, cita-cita, harapan dan lain-lain yang menjadi komponen lawannya (bersifat kebalikan dari kompleks yang pertama) juga menjadi satu kesatuan pribadi yang komplit lainnya. Masing-masing pribadi cenderung jadi otonom, berdiri sendiri, dan berdampingan, berjejer; tapi tidak berasosiasi satu sam lainnya.
            Pribadi yang satunya/yang lainnya itu biasanya tidak disadari. Dengan demikian ada osilasi atau ayunan antara dua kepribadian atau lebih: yaitu ada person yanag berginta ganti. Ini berlangsung beberapa kali dalam sehari, dalam satu minggu atau dalam beberapa bulan. Pada satu situasi sering terjadi amnesia mengenai person yang lain, yaitu tidak ingat dengan pribadi yang satunya. Bahkan ada kalanya berganti kepribadian lebih dari dua misalnya, 3, 4, 5, sampai 17 pribadi, yang berbeda-beda satu dengan lainnya.

Sebab-sebab multiple personality:
a.       ada presdiposisi kelemahan sistem syaraf.
b.      Pernah menderita kesussahan besar, kelelahan-kelelahan, shock emosional yang kuat, ada netveusitas yang kuat, maladjusment, dan ada kecenderungan-kecenderungan psikoneurotis.
c.       Ada represi dari beberapa kecenderungan dan kompleks-kompleks yang berbeda.
d.      Ada dorongan-dorongan sub-volutif yang cenderung untuk menjadi otonom dan mau berdiri sendiri secara lair.

treatment:       
·         Kesehatan badan sangat berguna bagi proses integritas kepribadian
·         Dengan metode hipnosa atau psikoanalisa dicoba meresintesekan kembali beberapa kepribadian yang saling berkonflik dan dissosiatif.

Ingin tahu lebih lengkapnya lihat buku PSIKOLOGI ABNORMAL DAN ABNORMALITAS SEKSUAL karya DR. Kartini Kartono penerbit mandar maju,  halaman






Tidak ada komentar:

Posting Komentar