CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PEMBELAJARN KONTEKSTUAL
(CTL)
1. Latar belakang penegembangan pembelajaran konntekstual.
Penegembangan yang berorientasi pada penguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inofatif.
Anak akan belajar lebihh baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah artinya belajar akan lebih bermakna jika anak bekerja dan mengalami sendiri apa yang dipelajarinya bukan sekedar mengetahuinya.
Dalam pengembangan konntekstual tugas guru adalah memfasilitasi siswa untuk menemukan sesuatu yang baru (pengetahuan dan ketrampilan) melalui pembelajaran sendiri bukan apa kata guru.
2. Pengertian pembelajaran kontekstual
Yaitu suatu proses pendidikab yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari. Dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya baik sosial maupun budayanya.
3. Karakteristik pembelajaran kontekstual menurut johnson ada beberapa komponen utama:
1. Melakukan hubungan yang bermakna
2. Belajar yang diatur sendiri
3. Bekerja sama
4. Berfikir kritis dan kreatif
5. Mengasah/memelihara kepribadian siswa
6. Mencapai standar yang tinggi
7. Menggunakan penilaian yang autentik.
4. Ciri-ciri pembelajar kontekstual:
1. Adanya kerja semua pihak
2. Pentingnya pemecahan maslah
3. Saling menunjang
4. Menyenengkan tidak membosankan.
5. Belajar dengan bergairah
6. Pembelajar terintegrasi
7. Menggunakan berbagai sumber
8. Siswa aktif
9. Siswa kritis guru kreatif
10. Sharing dengan teman
5. Kata kunci pembelajaran kontekstual
1. Mengutamakan pengalaman nyata
2. Berfikir tingkat tinggi
3. Berpusat pada siswa
4. Siswa aktif, kritis, dan kreatif.
5. Penetahuan bermakna dalam kehidupan
6. Dekat dengan kehidupan nyata
7. Perubahan prilaku
8. Siswa praktik, bukan menghafal
9. Pendidikan bukan pengajaran
10. Pembentukan manusia
11. Memecahkan masalah
12. Siswa aktif guru mengarahkan
6. Fokus pembelajaran kontekstual
1. Belajar berbasis maslah
Yaitu pendekata pengajaran yang memperkenalkan siswa untuk mempelajari konteks bermakna sesuai dengan kehidupan nyata.
Belajar berbasis inquiri yang membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
2. Belajar berbasis berobjek / tugas
3. Belajar berbasis kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar