Sifat-sifat Tuhan menurut Aliran Syiah Rafidhah.
Sebagian besar tokoh Syiah Rafidhah menolak bahwa Allah senantiasa bersifat tahu. Pendapat ini lebih keras dari pendapat Al-Fuaithi mereka menilai bahwa pengetahuan itu sifat baru tidak qodim sebagian besar berpendapat Allah tidak tahu terhadap sesuatu sebelum kemunculannya. Dan juga Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu sebelum menghendaki, makna Allah berkehendak menurut mereka adalah Allah mengeluarkan gerakan dan ketika gerakan itu muncul ia bersifat tahu terhadap sesuatu dan mereka juga berpendapat Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu yang tidak ada.
Maka berpendapat makna Allah bersifat tahu, ia tahu ketika mereka di tanya tentang apakah Allah senantiasa bersifat tahu terhadap dirinya. Jawabanya pun beragam sebagian menjawah Allah tidak bersifat tahu terhadap dirinya sendiri sebelum menciptakan pengetahuan, sebab ia memang ada sebelum berbuat sebagian lagi menjawah Allah senantiasa tahu terhadap dirinya sendiri. Sebagian mereka berpendapat pengetahuan merupakan sifat dzat Allah dan Allah tahu tentang dirinya sendiri, hanya saja tidak disifatkan tahu sebelum sesuatu ada. Kebanyakan tokoh rafiah menyifati Tuhannya dengan beda (perubahan) mereka beranggapan Tuhan mempunyai banyak perubahan. Sebagian mengatakan terkadang Allah memerintahkan sesuatu kemudian mengubahnya atau menghendaki sesuatu kemudian mengurungnya perubahan ini bukan dalam arti nashk. Tetapi diartikan bahwa pada waktu yang pertama ia tidak tau apa yang terjadi pada waktu yang selanjutnya.
Sebagian besar tokoh Syiah Rafidhah menolak bahwa Allah senantiasa bersifat tahu. Pendapat ini lebih keras dari pendapat Al-Fuaithi mereka menilai bahwa pengetahuan itu sifat baru tidak qodim sebagian besar berpendapat Allah tidak tahu terhadap sesuatu sebelum kemunculannya. Dan juga Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu sebelum menghendaki, makna Allah berkehendak menurut mereka adalah Allah mengeluarkan gerakan dan ketika gerakan itu muncul ia bersifat tahu terhadap sesuatu dan mereka juga berpendapat Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu yang tidak ada.
Maka berpendapat makna Allah bersifat tahu, ia tahu ketika mereka di tanya tentang apakah Allah senantiasa bersifat tahu terhadap dirinya. Jawabanya pun beragam sebagian menjawah Allah tidak bersifat tahu terhadap dirinya sendiri sebelum menciptakan pengetahuan, sebab ia memang ada sebelum berbuat sebagian lagi menjawah Allah senantiasa tahu terhadap dirinya sendiri. Sebagian mereka berpendapat pengetahuan merupakan sifat dzat Allah dan Allah tahu tentang dirinya sendiri, hanya saja tidak disifatkan tahu sebelum sesuatu ada. Kebanyakan tokoh rafiah menyifati Tuhannya dengan beda (perubahan) mereka beranggapan Tuhan mempunyai banyak perubahan. Sebagian mengatakan terkadang Allah memerintahkan sesuatu kemudian mengubahnya atau menghendaki sesuatu kemudian mengurungnya perubahan ini bukan dalam arti nashk. Tetapi diartikan bahwa pada waktu yang pertama ia tidak tau apa yang terjadi pada waktu yang selanjutnya.
o ya, saya minta reverensinya dibikin dunk....
BalasHapustapi sebelumnya terimakasih banyak,,, tugas saya jadi selesai...