Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jakarta, Untuk menunda kehamilan atau mengatur jarak kehamilan, pil KB masih menjadi pilihan utama perempuan. Namun pil KB itu harus diminum rutin tiap hari dengan jam yang sama dan tak jarang membuat wanita lupa meminumnya. Bila sudah demikian, ada pilihan pil KB darurat yang sudah tersedia di Indonesia.
Pil KB darurat (Emergency Contraceptives) tersedia di Indonesia dengan merek dagang Pil KB Andalan Postpil. Kontrasepsi darurat ini adalah obat-obatan berisi hormon untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Berbeda dengan pil KB biasa, kontrasepsi darurat tidak perlu digunakan rutin.
"Postpil ini sebenarnya adalah pil KB dosis tinggi. Terdiri dari 2 pil yang mengandung 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Sesuai dengan peraturan, Postpill ini bisa dibeli di apotik dengan resep dokter," jelas Aditya Putra, Brand Manager Andalan dari Yayasan DKT Indonesia saat dihubungi detikHealth, Kamis (27/10/2011).
Menurut Adit, pil KB darurat berfungsi sebagai kontrasepsi darurat apabila terlupa atau gagal menggunakan kontrasepsi reguler (lupa minum pil kb reguler, lupa jadwal suntik, tidak yakin dengan metode kalender atau lupa menggunakan kondom).
"Postpil terdiri dari 2 pil yang masing-masing diminum pada waktu yang berlainan. Pil pertama dikonsumsi selambatnya 72 jam setelah hubungan seks dan gagal kontrasepsi, kemudian pil kedua di konsumsi 12 jam setelah pil pertama dikonsumsi," lanjut Adit.
Waktu rata-rata yang diperlukan untuk terjadinya pembuahan adalah 72 jam. Karena itulah Postpil harus dikonsumsi sebelum pembuahan terjadi.
Adit menjelaskan, Postpil bekerja untuk mencegah pertemuan sperma dengan sel telur dengan cara mengentalkan cairan rahim, sehingga menyulitkan sperma masuk dan tidak terjadi pembuahan.
Jika sudah terjadi pembuahan, maka Postpil tidak efektif lagi. Bila dikonsumsi sesuai aturan (selambatnya 72 jam dan pil kedua 12 jam setelahnya), Postpil memiliki tingkat efektivitas hingga 89 persen untuk mencegah kehamilan.
Namun Postpil tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai kontrasepsi reguler karena efek samping relatif lebih berat ketimbang pil KB reguler. Efek sampingnya antara lain sakit kepala ringan, mual, sedikit nyeri pada payudara, keluar flek, perubahan mood, perubahan pada periode menstruasi. Efek ini bisa berbeda pada setiap orang.
Sama halnya dengan pil KB reguler, penggunaan metode hormonal termasuk Postpil dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, untuk wanita yang memiliki riwayat penyakit jantung, darah tinggi atau diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Pil KB darurat (Emergency Contraceptives) tersedia di Indonesia dengan merek dagang Pil KB Andalan Postpil. Kontrasepsi darurat ini adalah obat-obatan berisi hormon untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Berbeda dengan pil KB biasa, kontrasepsi darurat tidak perlu digunakan rutin.
"Postpil ini sebenarnya adalah pil KB dosis tinggi. Terdiri dari 2 pil yang mengandung 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Sesuai dengan peraturan, Postpill ini bisa dibeli di apotik dengan resep dokter," jelas Aditya Putra, Brand Manager Andalan dari Yayasan DKT Indonesia saat dihubungi detikHealth, Kamis (27/10/2011).
Menurut Adit, pil KB darurat berfungsi sebagai kontrasepsi darurat apabila terlupa atau gagal menggunakan kontrasepsi reguler (lupa minum pil kb reguler, lupa jadwal suntik, tidak yakin dengan metode kalender atau lupa menggunakan kondom).
"Postpil terdiri dari 2 pil yang masing-masing diminum pada waktu yang berlainan. Pil pertama dikonsumsi selambatnya 72 jam setelah hubungan seks dan gagal kontrasepsi, kemudian pil kedua di konsumsi 12 jam setelah pil pertama dikonsumsi," lanjut Adit.
Waktu rata-rata yang diperlukan untuk terjadinya pembuahan adalah 72 jam. Karena itulah Postpil harus dikonsumsi sebelum pembuahan terjadi.
Adit menjelaskan, Postpil bekerja untuk mencegah pertemuan sperma dengan sel telur dengan cara mengentalkan cairan rahim, sehingga menyulitkan sperma masuk dan tidak terjadi pembuahan.
Jika sudah terjadi pembuahan, maka Postpil tidak efektif lagi. Bila dikonsumsi sesuai aturan (selambatnya 72 jam dan pil kedua 12 jam setelahnya), Postpil memiliki tingkat efektivitas hingga 89 persen untuk mencegah kehamilan.
Namun Postpil tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai kontrasepsi reguler karena efek samping relatif lebih berat ketimbang pil KB reguler. Efek sampingnya antara lain sakit kepala ringan, mual, sedikit nyeri pada payudara, keluar flek, perubahan mood, perubahan pada periode menstruasi. Efek ini bisa berbeda pada setiap orang.
Sama halnya dengan pil KB reguler, penggunaan metode hormonal termasuk Postpil dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, untuk wanita yang memiliki riwayat penyakit jantung, darah tinggi atau diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar