Selasa, 02 November 2010

ALIRAN PENTING DALAM AGAMA YAHUDI

ALIRAN PENTING DALAM AGAMA YAHUDI

A. Beberapa Aliran Penting dalam Agama Yahudi
Aliran-aliran dalam suatu keagamaan itu salah satunya yang sangat utama disebabkan “karena perbedaan pemahaman terhadap ajaran-ajaran tertentu atau perbedaan interpretasinya”. Perbedaan pemahaman dan interpretasi ini, kadang-kadang bukan hanya sekedar menimbulkan aliran yang berbeda-beda, melainkan sering juga menyebabkan terjadinya ketegangan-ketegangan antara penyokong masing-masing, bahkan tidak jarang sampai kepada tingkat pertumpahan darah.1)
Diantara aliran-aliran yang akan disebutkan disini sebagai aliran yang tumbuh dalam agama yahudi adaah: Parisi, Sadduki, Pembaca, Penulis, golongan essenes dan golongan Zealots atau fanatik.
a. Parisi
Parisi berarti menyendiri atau berpecah. Jadi aliran parisi adalah aliran yang selalu menyendiri dan selalu berada dalam atau ingin pada perpecahan. Nama ini adalah nama yang diberikan oleh orang yang tidak senang terhadap mereka. mereka sendiri menamakan dirinya adalah pendeta-pendeta agama, atau saudara-saudara dijalan Yehovah atau Rabbani.
Pengikut aliran ini hamper semua terdiri dari orang-orang kebanyakan. Mereka terkenal dengan keimanan yang kuat, gagah berani, pengkhotbah atau penyebar agama. Kebanyakan penganutnya terutama para pemukanya, hidup membujang, tidak kawin, tinggal dalam biara-biara, condong pada kehidupan zuhud, dan tidak melaksanakan ibadah-ibadah yang berbentuk korban. Mereka juga mempercayai adanya hari kiamat dan kebangkitan dalam kubur, adanya akherat dan percaya pada malaikat.
Menurut mereka bukan taurat saja yang harus diikuti sebagai kitab suci, karena selain taurat, masih banyak terdapat wasiat-wasiat suci yang termuat didalamnya, termasuk yang telah diperbincangkan oleh para rabbi dari generasi kegenerasi, sebagian mungkin telah dituliskan karena hawatir akan hilang, yaitu Tamlud. Golongan ini termasuk golongan yang popular, tetapi mereka tidak begitu melibatkan diri dalam soal politik. Mereka lebih memusatkan perhatian kepada agama dari pada politik. Paham politik yang diperhatikan mereka hanya soal kebebasan agama, mereka berkeyakinan bahwa kerajaan Yahudi pada suatu masa nanti akan kembali jaya dalam kedudukannya. Kerajaan Yahudi akan datang bukan dengan usaha melalui suatu revolusi, melainkan akan datang dengan cara revelasi.
Pada zaman raja-raja makabi memerintah, aliran ini mendapatkan tempat yang baik dalam kalangan pemerintah. 2)
Yang pertama ditandai dengan rambut lurus panjang, muka masem, mata melotot, memakai pakaian-pakaian suram, berbau tidak sedap dan selalu membawa kitab suci.
Kedua merupakan penunjang-penunjang ketaatan yang baik dalam peraturan dan hukum. Menurut tamlud, parisi yang baik adalah mereka yang mentaati peraturan karena kecintaannya kepada tuhan. Mereka bersemboyan: perlakukanlah orang lain seperti kamu ingin diperlakukan , patuhilah hukum. Karena yang lain dalam hukum hanyalah sekedar komentarnya saja.
b. Sadduki
Saduki merupakan aliran penting yang muncul pada periode menjelang berakhirnya abad pertama sebelum masehi. Yaitu pada waktu John Hyrcanus menjadi raja di Yerussalim. Kaum saduki menyokong raja dengan sepenuhnya maka aliran ini juga pro terhadap pemerintahan Roma. Sadduki berasal dari kata saduk, yang artinya nama seorang ketua agama yang agung pada masa sulaiman. Tapi ada pula yang mempunyai kecenderungan untuk menisbatkan kecenderungan ini kepada seorang petenun atau kain yang terkenal diabad-abad ketiga sebelum masehi.
Ada kemungkinan nama-nama tersebut diberikan kepada oleh lawan-lawan mereka yang tidak senang terhadap mereka dengan tujuan untuk menyatakan sikap menentang, karena golongan ini terkenal dengan keingkarannya terhadap beberapa soal kepercayaan . disamping itu mereka hanya mengakui kebenaran yang dipercayai mereka sendiri. Oleh sebab itu mereka dijuluki Sadduki. Artinya “yang amat membenarkan”.
Menurut mereka, semua pembalasan terhadap manusia terbalas dalam dunia saja. Mereka tidak mengamalkan Talmud, begitu juga taurat tidak mereka sucikan keseluruhannya. Keabadian individu, wujud malaikat dan setan, diingkari mereka. tidak menerima qadla dan qadar, sebaliknya memepercayai kebebasan mutlak. Semua perbuatan manusia adalah kehendak manusia sendiri, bukan kehendak Yehovah. Begitu juga, tidak ada juru selamat yang ditunggu-tunggu.
Sikap ini barangkali disebabkan karena kebanyakan anggota mereka adalah kaum Aristokrat Pasif yang diam di Baitul Makdis. Mereka sangat terpengaruh filsafat yunani. Itulah sebabnya kebanyakan penulis dianggap konsenvatif. Mereka lebih cenderung pada perkumpulan politik daripada perkumpulan keagamaan. Sikap berlebih-lebihan dalam keyakinan dan ibadat serta taat pada ajaran-ajaran lisan itu-Talmud-adalah bid’ah dan harus ditolak, demikian kata mereka.
Diantara dua aliran di atas terdapat persamaan dan perbedaan:
Persamaan: menganggap bahwa aturan-aturan peribadatan sangat diperlukan untuk mendapat keselamatan.
Perbedaan: Pertama: parisi percaya dengan adanya hidup sesudah mati, sorga, neraka, dan kebangkitan kembali, sedang sadduki menolak semua itu. Kedua: Sadduki hanya mempercayai kitab taurat, sedang parisi juga mempercayai hukum-hukum tidak tertulis dan cerita-cerita nenek mereka yang diyakini bahwa itu dari inspirasi-inspirasi yang diwahyukan tuhan, dan menyangkut kepercayaan sama halnya dengan taurat. Ketiga: kaum Sadduki menerima ajaran filsafat Yunani tentang kebebasan mutlak, sedangkan parisi tidak berfaham demikian, mereka menyatakan, bahwa kebebasan manusia dibatasi oleh kehendak tuhan.
c. Pembaca
Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil diantara aliran-aliran Yahudi. Mereka baru memperoleh pendukung, bila mana keadaan sadduki dan parisi sedang dalam kemunduran dan pertentang hebat. Sama halnya dengan sadduki, mereka Cuma mempedomani kitab taurat saja, tidak menerima kitab-kitab yang lain, juga tidak mengakui Talmud. Namun, mereka cukup terkenal juga, karena paling gigih berpegang pada ijtihad.
d. Penulis
Golongan ini adalah merupakan sekumpulan umat Yahudi yang bertugas menuliskan syariat bagi siapa saja yang memerlukannya. Dengan demikian mereka sering juga disebut golongan juru tulis agama. Karena tugas mereka, maka mereka ahli dalam sebagian besar ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam kitab-kitab yang ditulis mereka itu.
Golongan ini juga disebut dengan panggilan Pendeta, atau tuan atau Rabbi. Karena mereka terkenal sebagi penegak hukum agama. Tapi dalam bidang politik, mereka mempunyai kecenderungan untuk menyokong setiap kekuasaan asing, misalnya Persia, Yunani dan Romawi, terutama bila mereka tersingkir dari profesi mereka.
e. Essenes
Golongan ini tidak melaksanakan korban binatang, mereka mengatakan, bahwa jiwa mulia adalah satu-satunya korban yang sah, mereka menentang perbudakan, mereka mengajarkan cinta kepada tuhan, tentang ibadat dan juga tentang manusia.
Sama seperti sadduki, mereka tidak mau menerima kitab lain selain dari Taurat, apalagi kitab-kitab yang merupakan hasil karya ulama-ulama parisi. Mereka hidup mengasingkan diri, berkecipung dalam lapangan mistik seperti meramalkan masa depan, memercayai qadar mutlak yang menolak semua kebebasan berbuat dan berkehendak.
f. Golongan fanatik atau zealots
Aliran ini erat kaitannya dengan aliran parisi banyak masalah agama yang mereka sepakati bersama, bagitupun mereka keduanya bersikat keras terhadap golongan-golongan lain. sikap mereka melebihi dari orang-orang yang disebut anti tuhan. Mereka tidak mau tunduk dalam suatu kekuasaan, bagi mereka mati lebih baik daripada harus luluh pada kekuasaan yang diatur oleh kekuasaan yang diatur oleh selain Yahudi.
Karena tindakan-tindakan mereka ini, akhirnya para ahli mengatakan bahwa mereka ini sebenarnya adalah perkumpulan politik, atau organisasi para penjahat, walaupun pada awalnya mengatakan bahwa organisasi dari banon agama. Dari segi lain umat yahudi juga dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan besar, yaitu:
a. Yahudi Ortodoks
Adalah golongan umat Yahudi yang masih berpegang teguh atau taat sepenuhnya pada tradisi-tradisi lama mereka.mereka tetap berkeyakinan, bahwa segala isi taurat adalah mutlak diturunkan oleh tuhan kepada Musa.
b. Yahudi Konservatif dan
Adalah golongan Yahudi yang masih mempercayai dan menghormati Taurat. Tetapi mereka menyatakan bahwa taurat itu agar dapat difahami secara dalam maka harus ditafsirkan dengan penefsiran-penafsiran kitab suci modern.
c. Yahudi Modern
Menurut golongan ini membaca taurat dengan satu prinsip pandangan terhadap kebenaran, sebagai kebenaran yang ditentukan oleh kesesuaiannya dengan akal dan pengalaman.
Referensif:
Daya, Burhanuddin, Agama Yahudi, Bagus Arafah , Yogyakarta; 1982

1 komentar:

  1. maaf setau saya bukan parisi tapi farisi. KBBI pun menggunakan farisi. trimakasih

    BalasHapus