Rabu, 24 November 2010

Perkembangan dan Kemajuan Peradaban Dinasti Safawi

Perkembangan dan Kemajuan Peradaban
1.    Politik
Kemajuan politik ditandai dengan luasnya wilayah kerajaan yang mencakup Khurasan di sebelah timur, di sekitar laut Kaspia sebelah utara, Asia Kecil, Persia Barat Daya dan kepulauan Hurmuz di sebelah selatan, di samping itu dukungan militer dan beberapa faktor pendukung lainnya di antaranya militan dan berupa besarnya ambisi para raja untuk mewujudkan imperium besar di bawah aliran syi’ah serta lemahnya kontrol militer Turki terhadap wilayah yang luas dari pemerintahan pusat.
2.    Militer
Dengan menghilangkan dominasi pasukan Qizil-bash atas kerajaan Safawi dengan cara membentuk pasukan baru yang anggotanya terdiri dari budak-budak, tawanan perang bangsa Georgia, Armenia, dan Sircassia, untuk merebut kembali wilayah-wilayah kekuasaannya yang tidak hilang.
3.    Bidang ekonomi
Perkembangan perekonomian Safawi lebih-lebih sebelah kepulauan Hurmus dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas, sehingga jalur dagang laut antara timur dan barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Perancis sepenuhnya menjadi milik kerajaan Safawi dan sektor pertanian tanah Persia dikenal sebagai tanah yang subur.
4.    Bidang ilmu pengetahuan
Dalam sejarah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berpendapatan tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di majlis istana yaitu Sadar al-Dinal-Syaerazi (filosof) bahwa Al-Din al-Syarezi Muhammad Baqir Ibnu Muhamad (filsosof, ahli sejarah, teolog dan pernah mengadakan observasi terhadap kehidupan lebah-lebah.
5.    Bidang pembangunan fisik dan seni
Dengan menjadikannya Isfahan menjadi ibu kota kerajaan yang sangat indah dan berdiri bangunan-bangunan besar seperti masjid-masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah dan diperindah dengan taman-taman yang tata secara rapi. Secara keseluruhan terdapat 162 masjid, 46 akademik, 1802 penginapan dan 273 permandian umum.
Sedangkan di bidang seni sangat komplek dalam gaya arsitekturnya, seperti terlihat pada masjid-masjid, terihat pula dalam bentuk kerajinan tangan, keramik, karpet permadani, pakaian dan tenunan serta seni lukis yang memunculkan seorang pelukis yang bernama Bizhad.

Taufiqurohman, H. Sejarah Sosial Politik Masyarakat Islam, Surabaya: Pustaka Islamika, 2003.
Yatim, Badri. M.A. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar